Sebuah sepeda motor perlu energi listrik untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan seperti lampu, klakson dan kelistrikan mesin. Sehingga sebuah motor dilengkapi dengan baterai.
Tapi, baterai pada motor sebenarnya cuma berfungsi untuk menyimpan listrik saja. Sementara komponen yang wajib ada pada sepeda motor adalah altenator. Komponen altenator fungsinya mengubah sebagian energi putar mesin ke energi listrik. Baru kemudian listrik itu disimpan di baterai.
Altenator menghasilkan arus sesuai dengan putaran mesin. Artinya saat RPM mesin rendah, tegangan dari altenator juga rendah. Sementara jika RPM mesin tinggi, tegangan yang dihasilkan tinggi pula. Hal ini tentu kurang baik untuk kelistrikan.
Oleh karena itu, terdapat komponen tambahan berupa regulator atau sering disebut kiprok yang fungsinya mengatur tegangan listrik dari altenator agar stabil meski pada RPM tinggi.
Cuma, komponen ini juga sering rusak. Dan banyak orang yang belum tahu tanda-tanda kiprok yang rusak. Mereka biasanya hanya mendeteksi motor yang macet itu dari businya, padahal kiprok juga bisa menyebabkan motor mogok. Apa saja ciri-cirinya ? simak cara mengetahui kerusakan kiprok motor dibawah.
Gejala Regulator Motor Yang Rusak
1. Aki tekor
Gejala awal bisa anda rasakan pada saat motor belum dijalankan. Jika altenator dan kiprok normal, maka tegangan baterai harusnya stabil di angka 12 volt walau baru saja digunakan.
Tapi jika kiprok motor mengalami kerusakan, katakanlah lemah suplainya maka input listrik tidak bisa menutup penggunaan kelistrikan motor. Akibatnya, listrik didalam baterai terkuras dan aki drop voltage
Jika hal ini terjadi, biasanya hal yang terasa yakni starter tidak mampu menyala dan klakson terasa sember. Sehingga saat aki itu tekor bukan berarti kondisi aki rusak, karena kondisi kiprok juga bisa mempengaruhi voltage baterai.
2. Saat motor dinyalakan, lampu dan kelistrikan body redup
Biasanya, saat kiprok lemah mesin masih bisa dihidupkan menggunakan kick starter. Karena kebutuhan kelustrikan mesin masih bisa disuplai oleh sisa tegangan baterai dan tegangan dari kiprok.
Namun, saat bersamaan kita menyalakan beberapa komponen elektrikal lain seperti lampu atau klakson, akan ada pengaruh berupa cahaya lampu yang redup, namun cahaya lampu itu bisa kembali terang tatkala kita gas motor hingga RPM tinggi.
Hati-hati, kejadian seperti ini bisa menyebabkan aki tekor dan biasanya akilah yang disalahkan. Jika kita tidak memeriksa kondisi kiprok, akan sama saja. Diganti dengan aki mahal pun juga akan tekor kembali.
Jika masalah diatas muncul berarti kiprok mulai lemah, tapi belum terlalu membahayakan bagi mesin. Karena biarpun sedikit masih sanggup menyuplai kebutuhan listrik mesin.
3. Tiba-tiba motor mogok ditengah jalan dan tidak bisa distarter
Jika kiprok benar-benar mati, tidak ada lagi komponen yang menyuplai kebutuhan kelistrikan pada motor. Akibatnya, saat tegangan pada aki benar-benar drop, motor akan mogok dan mati total atau tidak bisa dihidupkan sama sekali walau menggunakan kick starter.
Ini sering terjadi ketika motor sedang kita gunakan, tiba tiba tanpa sebab motor kita mati disertai kelistrikan seperti lampu dan speedometer yang tidak menyala sama sekali. Jika kondisinya demikian, maka mesin tidak dapat dihidupkan.
Penyebabnya, mesin perlu energi listrik untuk sistem pengapian. Sehingga tanpa listrk tidak ada api pada busi karena sistem pengapian tidak berfungsi.
4. Overcharging
Ketiga hal diatas, bisa dirasakan saat kiprok motor cenderung lemah atau mati. Dan sebaliknya, regulator juga bisa mengalami overcharging. Apa itu overcharge ? Kondisi dimana kiprok tidak mampu mengatur besarnya arus listrik dari altenator. Sehingga saat RPM tinggi, timbuk beberapa gejala seperti
- Lampu yang langsung putus. Bolam lampu memiliki spesifikasi tegangan tersendiri. Umumnya, bolam lampu bekerja pada tegangan maksimal 15 Volt. Saat terdapat aliran lebih dari 15 Volt, otomatis lampu akan terputus.
- Suara mesin kasar. Saat mesin berada di RPM idle, biasanya akan sulit dideteksi karena suplai listrik dari altenator juga masih stabil. Tapi saat mesin di gas, kondisi pengapian akan berubah karena input tegangan yang lebih besar menyebabkan percikan api busi juga semakin tidak terkontrol. Akibatnya suara mesin bisa kasar bahkan bisa terjadi knocking hingga knalpot nembak.
Saat kran ini jebol, maka aliran tidak bisa diatur. Dalam hal ini listrik dari altenator yang harusnya tertahan, akan mengalir sepenuhnya.
Bagaimana cara memperbaiki Kiprok yang rusak ?
Saat kita mengulas sistem elektrikal memang akan sedikit rumit masalahnya listrik itu barang yang tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan. Sehingga perlu pemahaman.
Saat anda telah berhasil menyimpulkan letak masalah motor anda itu berada pada kiprok, langkah selanjutnya lepas bagian ini. Periksa secara visual kondisi terminal. Biasanya ada bekas terbakar yang membuat terminalnya menyatu.
Komponen didalam kiprok, itu setidaknya terdiri dari Dioda, transistor, resistor dan IC. Sebenarnya, kita bisa memperbaikinya karena circuit ini tidak berbeda dengan circuit elektronika yang lain.
Tapi karena keterbatasan pemahaman dan keterbatasan alat, langkah yang diambil adalah penggantian komponen. Tentu harganya jauh lebih mahal.
Memang komponen ini tidak didesain untuk diperbaiki. Namun, untuk anda yang paham dunia elektronika bisa melakukan penggantian komponen yang rusak saja. Biasanya, dioda adalah komponen yang sering putus.
Alat yang diperlukan utamanya multimeter. Mungkin ada beberapa alat lain seperti obeng untuk mencongkel cover kiprok.
Sekian pembahasan kita kali ini mengenai ciri-ciri kiprok motor rusak, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar