Penggerak Mana yang Lebih Baik Rantai, Belt, atau Shaft

Penggerak roda motor
Tak hanya rantai, sepeda motor pun menggunakan komponen lain untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda, yakni belt dan shaft. Dilansir dari bikesmedia.in, ketiganya mempunyai karakteristik yang berbeda.

1. Rantai

Rantai
Ternyata, dibanding belt dan shaft, rantai paling baik. Pasalnya, tenaga yang hilang atau power loss tak lebih dari 5 persen.
Namun, rantai terbilang cukup manja. Karena terletak di luar, part ini lebih mudah kotor dan akan bertambah panjang atau melar seiring jangka waktu pemakaian. Selain itu, juga diperlukan cairan pelumas serta penggantian gear.

2. Belt

Belt
Keberadaan belt cukup populer seiring meningkatnya penjualan sepeda motor matik di Indonesia. Hal ini disebabkan karena part tersebut merupakan penyalur tenaga dari mesin ke roda.
Dibanding rantai, perawatan belt terbilang lebih minim karena tertutup. Namun, sekalinya diganti, biaya yang dibutuhkan cukup besar, sekitar Rp100 ribu sampai Rp500 ribu.
Sayangnya, power loss pada belt cukup besar sekitar 10 sampai 15 persen. Tak hanya digunakan pada skutik, beberapa moge juga menggunakan belt, salah satunya ialah Harley Davidson Fat Boy.

3. Shaft

Shaft
Jenis ini sangat jarang dijumpai di Indonesia. Pasalnya, rata-rata pengguna shaft adalah moge, salah satunya BMW R1200GS.
Dari ketiga final-drive, shaft memiliki efisiensi power loss paling buruk. Tenaga yang hilang bisa mencapai 30 persen.
Meski demikian, shaft diklaim paling minim perawatan, tidak berisik, dan tarikannya terasa lembut. Selain itu, usia part ini juga lebih panjang dibanding rantai dan belt.

Komentar