- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Harga jual mobil listrik memang lebih mahal daripada mobil berbahan bakar konvensional seperti bensin maupun diesel. Bahkan di beberapa negara, mobil listrik mendapat subsidi agar orang-orang mau membeli. Dikutip dari oto.detik.com, Kamis (12/07/2018). Harga yang mahal tentu membuat orang ogah membelinya.
Kalau di Indonesia, harganya bisa berkali-kali lipat lebih mahal berkat aturan soal mobil listrik yang belum jelas hingga saat ini.
"Mobil listrik yang full baterai dibandingkan dengan mobil biasa itu 70-75 persen lebih mahal. Bukan (karena pajak), dari negeri asalnya pun kalau saya bikin mobil harganya 15.000 kalau mobil ini menjadi full electrictambah 13.000 jadi mahal sekali walaupun pajaknya udah dimurahin tetap aja mahal," jelas Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi di Jakarta.
Menurut Nangoi untuk di Indonesia sebelum akhirnya bisa meluncurkan mobil listrik maka harus terlebih dikenalkan mobil berjenis hybrid dan kendaraan ramah lingkungan lainnya.
"Anda mesti lihat kendaraan hybrid lebih mahal dari kendaraan biasa, PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) lebih mahal lagi, EV (electric vehicle) jauh lebih mahal lagi jadi kalau langsung ke situ kaget nanti," tuturnya.
Namun mobil listrik tidak sepenuhnya mahal. Nangoi meyakini jika sudah ditemukan formula yang pas mobil listrik bisa dijual dengan harga sesuai kantong masyarakat Indonesia.
"Mungkin tapi ya itu. Anda mesti lihat kan masih pakai baterai, baterainya masih mahal nanti kalau udah ditemukan teknologi lebih bagus lagi pembuatan baterai yang lebih murah. HP dulu saya pakai yang gede berapa, terus teknologi ditemukan makin lama makin murah, gitu aja," tutup Nangoi.
- nangi
- kamus
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar