Tidak Berpengaruh, Masih Tahan Harga Motor Meski Dolar Ngamuk

(oto.detik.com)
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Dolar lebih mengamuk ke angka Rp 14.900, bahkan mengejutkan Rp 15.000. 
Menguatnya mata uang ini akan berdampak ke semua sektor industri. Industri otomotif, misalnya. Sebab, meskipun mobil dan motor diproduksi di dalam negeri, beberapa komponennya masih impor.
Biasanya, pabrikan otomotif akan mengerek harga jual produknya. Tapi, PT Astra Honda Motor (AHM) lebih memilih menahan harga jual sepeda motornya. 
"Depresiasi nilai rupiah ini tentu saja membebani industri sepeda motor. Koreksi harga sudah kami lakukan per Juli kemarin," kata Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya dikutip detikOto, Rabu (5/9/2018). 
Kata Thomas, sejauh ini pihaknya belum merencanakan menaikkan harga sepeda motornya. Sebab, Honda tetap menjaga keterjangkauan konsumennya dengan menggunakan uang untuk sepeda motor tidak turun. 
"Kami berharap ada nilai tukar dan tidak fluktuatif karena kami dapat meningkatkan daya beli masyarakat konsumen," ucap Thomas.
Untuk sepeda besar atau motor gede (moge) Honda, menurut Thomas masih bisa membayangkan akan dinaikkan atau tidak. "Untuk sepeda besar kita berdasarkan waktu kedatangan, sejauh ini masih kita evaluasi," sebutnya. 

Komentar