Pada sistem pengapian motor, kita mengenal komponen kiprok atau bahasa resminya regulator. Kiprok ini adalah pasangan dari altenator sebagai pembangkit arus listrik untuk mengisi baterai motor.
Fungsi kiprok, pasti anda sudah tahu semuanya yakni sebagai pengatur arus listrik yang dihasilkan oleh altenator sekaligus mengubahnya ke bentuk DC atau searah. Ini karena arus listrik yang dihasilkan oleh magnetic altenator itu masih berwujud AC sementara pada kelistrikan motor memerlukan arus searah atau DC sehingga penempatan kiprok ini cukup penting.
Namun, ada sebagian permasalahan yang mengikuti kiprok ini. Tentunya karena faktor usia dan penggunaan kondisi kiprok lamba laun akan mengalami kerusakan. Apabila itu terjadi, maka arus kelistrikan motor akan terganggu. Akibatnya, pengapian tidak berlangsung maksimal serta lampu motor cenderung redup.
Beberapa orang mungkin akan menganalisa hal ini dari baterainya yang soak. Tapi, baterai motor itu tidak berguna apabila mesin motor hidup. Alasannya karena saat mesin dalam kondisi hidup, semua beban kelistrikan akan ditanggung oleh arus pengisian yang sudah disearahkan oleh kiprok.
Jadi apabila anda merasakan gejala lampu motor yang redup ketika mesin menyala serta mesin cenderung brebet cek dulu kondisi kiproknya. Sebelum kita melakukan pengecekan kiprok, kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsi kabel yang masuk ke dalam soket kiprok.
Arti kabel Pada Soket Kiprok
Terhitung ada 4 terminal pada soket kiprok, masing-masing terminal akan dihubungkan dengan kabel yang memiliki warna berbeda. Setiap merk motor juga berbeda warnanya, tapi secara umum memiliki fungsi yang sama. Selengkapnya simak saja langsung dibawah
1. Kiprok Motor Honda
- Kabel warna kuning, terhubung ke beban termasuk lampu, Klakson Serta Kelistrikan body yang lain.
- Kabel warna putih terhubung terhubung ke arus output pengisian dari altenator.
- Kabel merah merupakan arus output menuju baterai untuk melakukan recharge battry.
- Kabel warna hijau terhubung ke masa atau arus negatif baterai.
2. Kiprok pada Motor Yamaha
- Kabel warna kuning terhubung ke beban seperti lampu.
- Kabel putih juga terhubung ke arus pengisian, disini arus AC akan masuk kedalam kiprok.
- Kabel warna merah akan menghubungkan arus output dari kiprok yang bebentuk DC ke baterai.
- Kabel warna hitam terhubung ke massa.
3. Kiprok Motor Suzuki
- Kabel putih strip merah terhubung ke arus pengisian dari altenator.
- Kabel kuning strip putih terhubung ke beban atau lampu motor.
- Kabel merah terhubung untuk mengisi ulang daya baterai
- Kabel wana hitam terhubung ke massa.
4. Kiprok Motor Kawasaki
Untuk Kawasaki ada sedikit yang berbeda, kalau ketiga merk motor diatas ada satu terminal yang terhubung ke baterai namun pada Kawasaki versi lawas ini tidak dilengkapi dengan baterai sehingga satu terminal langsung dihubungkan ke spul atau stator pada altenator motor.
- Kabel warna merah strip putih terhubung ke arus pengisian.
- Kabel warna kuning dihubungkan ke beban atau lampu
- Kabel warna putih dihubungkan ke spul altenator untuk membangkitkan medan magnet pada stator.
- Kabel hitam dihubungkan dengan massa atau arus negatif kelistrikan.
Lantas, bagaimana cara cek kondisi kiprok ?
Untuk melakukan pengecekan, kita memerlukan multi meter atau volt meter untuk melakukan active measurement. Apa itu, yaitu pengukuran yang dilakukan dalam konsisi soket masih terpasang atau kiprok dalam kondisi bekerja.
Untuk melakukan pengukuran ini, anda perlu menyiapkan voltmeter yang bisa mengukur tegangan AC dan DC. Selain itu, pada dua kabel volt meter ini juga harus disambung dengan jarum agar bisa masuk kedalam kabel kiprok.
- Pertama, posisikan volt meter ke V AC (artinya untuk mengukur tegangan AC) lalu hidupkan mesin.
- Colokan kabel merah (positif) dari alat ukur ke terminal pengisian (untuk lebih aman, colokan di area belakang soket).
- Kemudian colokan juga kabel satunya (hitam) ke massa, bisa frame motor atau pada terminal massa soket kiprok.
- Nantinya akan didapatkan hasil pengukuran yang bervariasi, mungkin untuk kecepatan idel hanya dibawah 10 Volt tapi apabila anda gas maka hasil pengukuran bisa lebih dari 15 volt. Jika tegangannya kurang dari 7 volt maka ada indikasi bahwa altenator yang mengalami kerusakan.
- Untuk volt meter yang tidak dilengkapi dengan V AC lewati langkah diatas.
- Langkah berikutnya, putar selektor volt meter ke V DC lalu colokan kabel merah ke terminal beban/lampu (kuning). Dan colokan terminal satunya ke terminal massa.
- Maka akan didapat hasil pengukuran sekitar 8 volt saat idle dan maksimal 14 volt saat kita gas mesin motor kita. Apabila tegangan yang diperoleh jauh kurang dari tegangan itu maka ada indikasi kalau kiprok mengalami kerusakan.
- Terakhir pindahkan kabel merah (positif) alat ukur ke terminal Baterai pada soket kiprok. Ini juga hampir sama seperti diatas jika tegangannya kecil maka proses recharge baterai akan lemah yang hasilnya aki akan cepat tekor.
Solusinya jika anda sudah mendeteksi bahwa kiprok memang rusak adalah dengan penggantian. Langkah ini mudah dilakukan hanya tinggal beli yang baru lalu pasang dan coloka soketnya, dan masalah selesai.
Namun, saat ada masalah terkait sistem kelistrikan motor jangan buru-buru mengganti kiproknya. Coba lepas dulu soket kiprok motor, dan bersihkan. Ini karena beberapa kasus disebabkan karena soket kiprok kurang kencang.
Lalu pasang kembali soket ke kiprok, cara memasang soket ini anda tinggal mencolokan. Tapi harus diperhatikan agar soket ini kencang dan fixed (tidak oblak).
Namun, saat ada masalah terkait sistem kelistrikan motor jangan buru-buru mengganti kiproknya. Coba lepas dulu soket kiprok motor, dan bersihkan. Ini karena beberapa kasus disebabkan karena soket kiprok kurang kencang.
Lalu pasang kembali soket ke kiprok, cara memasang soket ini anda tinggal mencolokan. Tapi harus diperhatikan agar soket ini kencang dan fixed (tidak oblak).
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai warna kabel kiprok motor semua merk, semoga bermanfaat bagi kita semua dan bisa menambah wawasan otomotif kita.
Komentar
Posting Komentar