Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya sudah memasang CCTV serta pengeras suara di Simpang Sutsen untuk bisa menerapkan aturan lalu lintas. Langkah menaruh CCTV dirasa tepat mengingat banyaknya pengendara yang nakal disaat berkendara.
Benar saja di lokasi tersebut tertangkap satu pelanggaran dan langsung dihimbau petugas untuk tidak melanggar peraturan. Diantaranya ada tiga bocah yang tengah berboncengan tanpa menggunakan helm, walhasil mereka kena teguran petugas.
Dikutip DetikOto (19/9/2018) Setelah diperingati nampaknya ketiga bocah tersebut belum sadar dan nampak bingung. Walhasil petugas memperingati kembali. "Sekali lagi kami himbau kepada adik yang berbonceng tiga silahkan putar arah dan pulang ke rumah, ambil helm dan tidak berbonceng tiga," katanya.
Dalam video, petugas dari command center menegur sebanyak dua kali, akhirnya ketiga bocah tersebut sadar, lalu mengambil jarak dan putar arah untuk pulang ke rumah. Pengendara di sampingnya pun terlihat terhibur dengan kejadian tersebut, mereka sebelumnya mencari-cari siapa 'tersangkanya'.
Tentu dengan alat seperti ini diharapkan agar pengendara bisa lebih tertib dalam berlalu lintas. Apalagi bila melihat video, nampaknya fenomena pengendara di bawah umur 17 tahun masih terjadi di Indonesia. Untuk menekan peristiwa serupa, perlunya sinergi antar instansi dan khususnya keluarga.
Video tersebut diunggah oleh pengguna facebook Anwar Away (15/09/2018), mendapat respon beragam dari netizen. Ada yang menertawakan, memuji alatnya, hingga memberi petuah pada ketiga bocah tersebut. Hingga berita ini diturunkan video tersebut sudah dibagikan sebanyak 1.145 kali. Sebut saja seperti pemilik nama Ako Willeams yang memberikan komentar dengan menertawakannya.
Lain lagi pendapat Fikri Maulana yang menilai, harusnya setiap lampu merah diberi kamera CCTV.
Komentar
Posting Komentar